“Outing Class”, Tingkatkan Pembelajaran Menulis Puisi

“Outing Class”, Tingkatkan Pembelajaran Menulis Puisi

Oleh: Murniasih, S.Pd.

MENULIS adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa, selain mendengarkan/menyimak, berbicara dan membaca. Selama ini, menulis salah satu keterampilan berbahasa yang dipandang sulit oleh anak, karena berhubungan dengan upaya mengungkapkan ide/gagas dalam bentuk tulisan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 8 SMP, ada materi tentang menulis puisi. Yang terjadi di SMP Negeri 1 Rawalo, Kabupaten Banyumas, masih banyak peserta didik yang belum terampil menulis puisi, dan ketika ulangan harian dilaksanakan, masih banyak yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa hambatan. Hambatan pertama berasal dari siswa itu sendiri. Siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis puisi. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan/ide ke dalam larik-larik puisi, kurang memiliki perbendaharaan kata yang memadai, kurang dapat memilih kata-kata dengan tepat serta kurang memahami bagaimana merangkaikan kata-kata ke dalam sebuah puisi.

Hambatan yang ke dua berasal dari guru. Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk menyukai pembelajaran menulis puisi. Selain itu metode yang digunakan guru kurang variatif hanya bertumpu pada aspek membaca naskah sehingga membosankan bagi siswa.Untuk mengatasi hal itu, penulis mencoba menerapakan pembelajaran dengan metode outing class atau pembelajaran di luar kelas.

Outing Class merupakan teknik pembelajaran yang mampu  memberikan keterampilan sebagai sarana menumbuhkan kreativitas siswa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kegiatan auting class dapat dilakukan dengan jalan mengunjungi objek-objek tertentu, seperti: tempat rekreasi alam (gunung, sungai, danau, bendungan, dan lautan), tempat hiburan, tempat perkebunan atau pertanian dan lain sebagainya. (Sudarman, 2019).

Pembelajaran outing class adalah  suatu pembelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan atau kelas yang bertujuan untuk membekali keterampilan peserta didik dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Pembelajaran ini dapat dilakukan di halaman sekolah atau tempat terbuka. (Indriana, 2011)

Dalam pelaksanaanya, model pembelajarn Outing Class yang penulis terapkan sebagai berikut. Pertama, siswa dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan empat orang. Kedua, siswa bersama kelompoknya diberi tugas mencari objek atau pemandangan alam yang lokasinya berada di lingkungan sekolah. Ketiga, guru memberi penjelasan teknik pelaksanaan kegiatan Outing Class. Keempat, siswa melalukan pengamatan langsung terhadap objek yang ada.Kelima, siswa mendata kata- kata yang berkaitan dengan objek yang diamati.

Keenam, siswa secara berkelompok mendiskusikan hasil pengamatannya untuk d adikan bahan menulis puisi.Ketujuh, siswa secara berkelompok merangkai kata-kata untuk d adikan puisi.Kedelapan, secara bergiliran, tiap kelompok menampilkan/mempresentasikan puisi yang telah dibuat.

Kesembilan, siswa dan guru mengamati penampilan dari kelompok yang ditunjuk.Kesepuluh, setelah presentasi selesai, masing-masing siswa diberi kesempatan untuk memberikan kritik dan saran berkaitan dengan puisi yang dibuat.Kesebelas, kelompok penyaji menanggapi saran dan kritik yang telah disampaikan kelompok lain.Keduabelas, masing- masing kelompok memberikan kesimpulan secara umum.

Setelah dilakukan evaluasimetode outing class bisa meningkatkan minat siswa dalam belajar membuat puisi. Pasalnya, metode ini memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mempraktikan keterampilan menulisnya melalui kontak langsung dengan objek yang ada di lingkungannya. Metode ini juga mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam berekspresi, berimajinasi, dan menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan khususnya puisi.